LORA says…
Hi SCORAngels.
Banyak hal krusial yang
tersembunyi bahkan menjadi hal yang dianggap tabu oleh beberapa orang, salah
satunya adalah masalah reproduksi. Masyarakat pada umumnya masih menganggap
bahwa individu dengan masalah reproduksi merupakan salah satu hal yang
memalukan, tidak jarang mereka menutup mata bahkan tidak menganggap serta
mengucilkan mereka.
SCORA (Standing Committee
on Reproductive Health including AIDS) adalah salah satu bagian dari unit
kegiatan mahasiswa CIMSA (Center for Indonesian Medical Students’ Activities).
Dengan berbasis kegiatan SCORA, mengambil lahan kerja tentang masalah kesehatan
reproduksi dengan AIDS di dalamnya. Mahasiswa kedokteran dalam CIMSA pada
umumnya dan SCORA pada khususnya menjadikan hal itu menjadi sebuah momok yang
harus diluruskan karena mengingat setiap individu mempunyai hak dan pengambilan
keputusan yang sama. Tugas memperjuangkan hak mereka merupakan tanggung jawab
kita semua. Presepsi dan pengetahuan dasar adalah hal yang sangat crucial ketika
sebagai seorang praktisi kesehatan terjun langsung ke masyarakat luas. Tidak
sedikit dan tidak jarang terdapat perbedaan konsep.Hal ini mengacu bahwa masih
terdapat sedikit hal yang menjadi pembeda dalam presepsi dan pengetahuan dasar
kinerja SCORA.
Terima
kasih. Salam Pita Merah!
Shinta
Andwicia
LORA
CIMSA UNISSULA 2012-2013
Tell about SCORA…
SCORA (Standing Committee
on Reproductive Health Including AIDS) merupakan Standing Committee yang
bergerak di bidang kesehatan reproduksi, HIV/AIDS, dan berbagai isu terkait
lainnya seperti penyakit menular seksual, gender, pendidikan seksual pada
remaja, anak dan wanita, serta keluarga berencana.
SCORA dalam tiap
kegiatannya bertujuan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat akan
luasnya permasalahan mengenai kesehatan reproduksi, menyebarkan informasi mengenai
HIV/AIDS dan penyakit menular seksual, serta mengurangi stigma negatif dan diskriminasi
terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA).
Dalam beraktivitas, SCORA
memegang prinsip “The only way of
fighting AIDS is through prevention and the only way of prevention is through
education” sehingga sejak awal SCORA lebih menitikberatkan
kepada kegiatan yang berbasis edukasi. Dimana edukasi ini lebih ditujukan
kepada pelajar, mahasiswa, masyarakat umum, dan remaja karena notabene mereka merupakan
salah satu golongan beresiko tinggi. Kegiatan – kegiatan tersebut diantaranya
adalah seminar, mini lecture, talkshow, training, penyuluhan, berbagai media
promosi seperti video,konser amal, leaflet, pamphlet, dan lainnya. Sehingga
diharapkan nantinya SCORA – CIMSA dapat mencegah peningkatan resiko dan
kejadian seputar kesehatan reproduksi dan AIDS tersebut sedari dini.
History of SCORA CIMSA…
SCORA pertama
kali dibentuk pada tahun 1992 oleh IFMSA dengan nama SCOAS, Standing
Committee on AIDS and Sexually Transmitted Disease, dimana committee ini
didirikan sebagai bentuk kepedulian mahasiswa kedokteran saat itu karena terus
meningkatnya jumlah ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) sekaligus berpartisipasi
langsung dalam upaya pencegahan HIV/AIDS dan peningkatan kasus STI (Sexually
Transmitted Infection). Pada tahun 1998 barulah nama SCOAS dirubah menjadi
SCORA (Standing Committee on Reproductive Health including AIDS) dengan
tujuan untuk memperluas fokus SCO tersebut tidak hanya kepada HIV/AIDS dan STI
tapi juga ke arah Kesehatan Reproduksi dan berbagai isu terkait lainnya.
SCORA Unissula
SCORA
CIMSA merupakan Standing Comittee termuda yang terbentuk pada tahun 2004. SCORA
Unissula sendiri terbentuk mulai tahun 2003 dengan LORA pertamanya dr. Rosy
Kusuma. SCORA Unissula sempat vakum beberapa tahun. Pada tahun 2010 anggota
CIMSA Sarah Aulia kembali mengaktifkan SCORA di Unissula sebagai LORA
kepengurusan 2010-2012. Pada kepengurusan 2012-2013 ini, jabatan LORA CIMSA
UNISSULA dipegang oleh Shinta Andwicia.
What We’ve done
World AIDS Day
World AIDS Day diperingati
pada tiap tanggal 1 Desember. WAD ini telah diperingati sejak tahun 1988
sebagai bentuk kepedulian dan perlawanan terhadap meningkatnya kasus HIV/AIDS
yang kian hari menjadi salah satu penyakit epidemik di seluruh dunia. Di SCORA sendiri
setiap tahunnya seluruh anggota SCORA memperingati hari AIDS sedunia ini dengan
melakukan berbagai aksi dan mengangkatkan project – project yang bertujuan
untuk menghimbau semua elemen masyarakat agar menunjukkan kepedulian dan ikut
melakukan aksi mencegah penyebaran penyakit tersebut terutama di Indonesia.
Beberapa project yang telah dilaksanakan SCORA CIMSA diantaranya adalah
seminar, talkshow, penyuluhan ke sekolah dan kampus, konser amal, dan banyak
lagi.
Tiap tahunnya WAD juga mempunyai tema yang dapat digunakan secara
global, diantaranya :
1988 – Communication, join the worldwide effort
1989 – Youth : our lives, our world – Let’s take care of each
other
1990 – Women and AIDS
1991 – Sharing the Challenge
1992 – a Community Commitment
2000 – AIDS : Men make a difference
2001 – I care. Do you?
2002 – Stigma and Discrimination
2004 – Women, Girls, HIV and AIDS
2005 – 2010 : Stop AIDS. Keep the Promise
2011 – Get to zero
Pada tahun 1991 tercetuslah
sebuah symbol yang menggambarkan perjuangan melawan HIV/AIDS. Symbol yang lebih
ditujukan sebagai solidaritas dan rasa toleransi terhadap orang dengan HIV/AIDS
(ODHA) yang kerap mengalami diskriminasi dan stigma negative. Lahirlah The Red Ribbon/Pita
Merah.
National Peer Education Workshop
Peer Education merupakan
salah satu program pemberian edukasi dimana menggunakan pendidik yang masih
sebaya dan mempunyai latar belakang yang relatif sama dengan yang di didik.
Program peer education ini terbukti lebih efektif terutama ketika membahas
topik – topic yang sensitif seperti kesehatan seksual dan kesehatan reproduksi,
dimana notabene topik – topic tersebut berhubungan erat dengan banyak project
SCORA. Hal ini disebabkan karena pendidik sebaya menggunakan bahasa dan pesan –
pesan yang relevan dan mudah dipahami oleh sebayanya. Oleh karena itulah SCORA
CIMSA mengangkatkan project National Peer Education Workshop (NPEW)
setiap tahunnya. Sehingga selain dapat melatih dan meningkatkan pengetahuan, sikap,
serta kemampuan anggota SCORA CIMSA dalam bidang Kesehatan Reproduksi dan
HIV/AIDS, juga dapat memberikan bekal kepada anggota SCORA untuk menjadi
pendidik sebaya (peer educator) yang baik sehingga dapat membagi ilmu
yang didapat secara menyenangkan dan mudah dimengerti serta siap terjun
langsung ke masyarakat.
SCORA Exchange
SCORA Exchange merupakan
salah satu project SCORA yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan
pengalaman mahasiswa kedokteran khususnya terhadap HIV/AIDS. Project ini pertama
kali diadakan di Swedia pada tahun 1999 dan pada tahun 2002 SCORA Exchange
menjadi project trans nasional IFMSA. SCORA Exchange diadakan secara interaktif
melalui beberapa metode seperti workshop, kuliah interaktif, seminar, diskusi kelompok,
dan observasi langsung ke Rumah Sakit, LSM, NGOs, Primary Health Care, lokalisasi,
dll. SCORA CIMSA terus berupaya agar dapat mengangkatkan project SCORA Exchange
di Indonesia sehingga diharapkan nantinya anggota SCORA dapat mengetahui dan memahami
keadaan HIV/AIDS di Indonesia sebagai salah satu contoh Negara tropis yang juga
merupakan Negara berkembang dan juga dapat mengimplementasikan ilmu yang telah
didapat dari program SCORA Exchange tersebut.
LGBTIQ (Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender, Intersex, Queer)
LGBTIQ adalah sebuah jargon
yang sekarang lagi marak di kalangan masyrakat internasional. Istilah ini
mencuat ke permukaan masyarakat internasional dengan hanya LGBT sebagai awal
pada tahun 1990. LGBT pun hanya mengadaptasi dari LGB yang menggantikan istilah
komunitas gay.” Penggantian ini dikarenakan banyak LGBT yang merasa tidak dipresentasikan
untuk senasib sepenanggungan. Lesbian adalah seseorang yang mempunyai karakter
atau kecenderungan menyukai sesama wanita. Berbeda dengan gay, subyek dan obyek
pada gay adalah laki – laki. Bisexual adalah kebiasaan atau kecenderungan
seksual dimana menyukai laki – laki dan perempuan sekaligus. Transgender adalah
seseorang yang mengganti identitas kelaminnya. Intersex adalah fenomena yang
jarang dan mempunyai kelamin yang ambigu, serta biasanya terjadi dari wanita ke
laki – laki. Sedangkan queer adalah ketika seseorang bingung dengan gender-nya
sendiri.
Banyak istilah lain yang
berkaitan dengan LGBTIQ selain istilah – istilah di atas yaitu seperti
transsexual, pansexual, asexual, dan masih banyak lagi. Ini merupakan sebuah
momok bagi SCORA 2010/2011 dimana akan ditanamkan presepsi mengenai pandangan
tentang LGBTIQ.
Woman’s Reproductive Chronic Disease Project
Woman’s Reproductive
Chronic Disease Project (WRCDP) merupakan sebuah initiative project yang
diadakan secara berkelanjutan oleh tiap local SCORA. Tujuan utama dari WRCDP ini
adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat luas akan hak-hak wanita dan
kualitas kesehatan reproduksi kaum wanita di Indonesia, meningkatkan keaktifan
kegiatan lokal-lokal SCORA CIMSA, dan untuk meningkatkan pengetahuan serta
pengalaman untuk menjadi volunteer bagi tiap anggota SCORA-CIMSA. WRCDP
dapat di angkatkan melalui project yang berbeda – beda oleh tiap local SCORA
dan dengan tema yang berbeda pula sesuai dengan pertimbangan masing – masing
local tersebut. Tema yang terdapat pada WRCDP diantaranya adalah :
·
Woman
Reproductive Health
·
Reproductive
Neoplasm (Breast Cancer, Cervix Ca, Kanker Rahim)
·
Pregnancy
·
Abortion
·
Gender
inequality
·
Woman’s’
Right (violation)
·
HIV/AIDS
(Mother to Child Transmission)
·
Contraceptive
Methods
·
Female Genitale
Mutilation
·
Cek kesehatan
reproduksi usia dini
Being SCORAngels,, what for??
SCORA sebagai salah satu
wadah aktivitas mahasiswa kedokteran dibidang kesehatan reproduksi dan AIDS
tidak hanya menjadi tempat untuk para anggotanya (SCORAngels)beraktivitas, tapi
juga menjadi sarana pengembangan diri yang optimal baik di bidang organisasi, ilmu
kedokteran, sosial dan kemanusiaan. Bersama SCORA, selain berorganisasi
anggotanya juga dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap konteks
kesehatan reproduksi dan AIDS serta berbagai permasalahan yang terkait. Selain
itu SCORAngels dengan segala kegiatan nya menjadikan SCORA seperti rumah
sendiri baginya dan sesama anggota SCORA layaknya keluarga dekat tempat
bertukar cerita, pengalaman, serta berbagi suka dan duka.
Banyak sekali ilmu – ilmu
dan pengalaman yang bisa didapat di SCORA seperti menjadi peer educator dan
penyuluh yang baik, policy maker, trainer yang handal, public speaker, event organizer,
dll. Serta project – project SCORA yang dapat diikuti oleh seluruh anggota dan local
SCORA seperti WAD, IWD, Mom’s Day, World Youth Day, Peer Education Workshop,
dan lainnya ikut menambah dan menjadikan SCORA sebagai salah satu standing
committee yang layak diperhitungkan di CIMSA dan IFMSA.
As SCORAngels n Medical Students,what could we do??
Sebagai SCORAngels dan
Mahasiswa Kedokteran banyak sekali hal yang bisa kita lakukan. SCORA memiliki
fokus dan cakupan kerja yang luas serta menarik. Berbagai issue dan materi –
materi terkait SCORA dari yang paling umum seperti HIV/AIDS dan kesehatan reproduksi
serta topik lain seperti gender, Sexually Transmitted Infections, Sexually
Transmitted Disease, woman’s reproductive chronic disease, maternal and child
health, female genital mutilation, teenage pregnancies, abortion, dan banyak
lainnya sangat luas untuk dikaji dan di angkatkan berbagai macam project.
Starting point yang dapat dilakukan anggota SCORA diantaranya adalah :
Building Knowledge and Skills
Meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan baik bagi anggota SCORA sendiri maupun bagi orang lain.
Seperti misalnya mengadakan dan mengikuti seminar, training, mini lectures,
diskusi, konseling radio atau media serupa, menulis artikel, dan penyuluhan ke
sekolah – sekolah.
Raising Awareness
Menumbuhkan kepedulian
terhadap issue – issue terkait SCORA sangatlah penting. Selain menghimbau
banyak lapisan masyarakat untuk ikut peduli juga diharapkan dapat menghindari dan
mencegah terhadap peningkatan angka kejadian tersebut. Banyak hal yang bisa
dilakukan untuk menumbuhkan kepedulian sesama, seperti membuat poster,
pamphlet, leaflet, mengadakan konser amal, membuat stand khusus atau pameran,
diskusi terbuka, dll.
Raising support, funds, or material
Anggota SCORA juga dapat
mencari dukungan berbagai pihak dalam segi apapun termasuk kerjasama di segala
aspek, dana, dan materi yang nantinya dapat dipergunakan untuk menunjang aktivitas
di SCORA sehingga dapat mempermudah keberhasilan dari visi, misi, dan setiap kegiatan
di SCORA. Salah satu contoh kegiatannya seperti membuat dan menjual produk – produk
terkait SCORA, membuat petisi atau statement, long march, mengadakan donor atau
acara amal, dan lainnya.
Promoting and Organizing the Event
Sejak awal sebagai anggota
SCORA dan CIMSA yang mengedepankan aktivitas dan aksi langsung dalam
berorganisasi, maka anggota SCORA akan dihadapkan dengan berbagai project
dan event – event yang diangkatkan secara berkelanjutan sesuai
dengan ruang lingkupnya masing – masing. Sehingga tiap anggota SCORA nantinya
akan mendapatkan pengalaman langsung bagaimana memanage sebuah project atau
event dengan baik serta sesuai dengan tujuan dan harapan yang diinginkan.
we
are here because we care
No comments:
Post a Comment